1. Computer Based Information System. (CBIS)
a. DEFINISI
Computer Based Information System (CBIS) merupakan
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan
untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan (Amsyah (1977).
Computer Based Information System (CBIS) adalah
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan
untuk suatu alat dalam pengambilan keputusan (Laudon dan Laudon, 2008).
Computer Based Information System (CBIS) merupakan
sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat
dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis (Goel, 2010).
b. EVOLUSI CBIS
Berfokus pada
data (SIA)
Sistem informasi akuntansi (SIA) melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi
ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk
mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut
menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun
diluar perusahaan.
2. Berfokus pada informasi
(SIM)
Sistem Informasi
Manajemen(SIM) sistem informasi yang
digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Supaya informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis
sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu
dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level)
manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
3. Berfokus pada Sistem
Penunjang Keputusan
Sistem Penunjang
Keputusan Sistem ini memungkinkan pembuatan keluaran (out put)
untuk masalah khusus yang berkenaan dengan kualitas. Penerapan SPK yang
berbasis sistem komputer ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan seperti:
seorang pengawas kualitas produksi perusahaan yang dapat memperbaiki basis data
untuk tampilan biaya perbaikan produk yang disebabkan pengembalian dari
pelanggan, manajer pabrik dapat menggunakan lembaran elektronik untuk meniru
pengaruh bonus kualitas pada biaya produksi.
4. Berfokus pada komunikasi (otomatisasi
kantor)
Sistem Otomatis Kantor Semua
sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan
komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun
tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan
keputusan.
5.
Berfokus pada konsultasi
Sistem pada Konsultan Pada
saat DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang
lain : otomatisasi kantor atau office automation (OA). OA memudahkan
komunikasi dan meningkatkan produktifitas di antara para manajer dan pekerja
kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
2. DATA
a. Hierarki Data
Hierarki data dalam proyeksinya terhadap penggunaan
komputer merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainya
untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat penggunaan
yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
b. Penyimpanan data
sekunder (DASD/SASD)
1) DASD
(Direct Access Storage Device) adalah alat penyimpanan dengan
penyusunan dan pembacaan datanya langsung pada posisinya.
Contoh : Magnetic
disk, floopy disk, mass storage.
2) SASD (Sequential Access Storage
Device) adalah suatu perangkat simpan
yang bekerja secara sekuensial. Dengan kata lain, perangkat simpan ini bekerja
dengan cara membaca (atau menulis) data secara urut dari awal sampai akhir,
tanpa ada kemungkinan meloncat atau melewati bagian tertentu.
Contoh :
perangkat simpan ini adalah : kaset atau magnetic tape, punched card, dan
punched paper tape.
c. Pemerosesan data
1)
Pemerosesan Batch adalah pengumpulan perintah-perintah untuk
memproses transaksi dalam sebuah file, kemudia perintah tersebut dieksekusi.
Input device yang menggunakan batch processing.
Contoh : magnetic tape dan
time cards (Mulyani, 2016).
2) Pemerosesan
Online adalah pemrosesan data secara online dengan adanya online processing
penggunaan source
document (paper-based) semakin berkurang. Web browser
adalah software
yang digunakan sebagai interface untuk online processing.
Contoh : web browsing yang cukup
popular adalah IE, Mozilla Firefox, dan Opera (Hall, 2004).
3)
Pemerosesan real time adalah waktu proses nyata
bagian dari proses interaktif yang mengInput terus menerus, secara otomatis
diperoleh dari sensor.
Contoh : yang segera diproses untuk menanggapi masukan dalam waktu sesedikit mungkin. Setelah sistem ini selesai menanggapi membaca set berikutnya input data segera memproses itu. Sistem ini tidak memerlukan pengguna untuk mengontrolnya, ia bekerja secara otomatis (Sulianta, 2008).
d. Database
dan Database Management System (DBMS)
1) Database adalah sebuah software khusus yang di desain dan
digunakan oleh user atau pihak lainnya seperti penyedia jasa pemrograman atau
konsultan (Kadir, 2004). Tujuan database adalah untuk menyediakan form, laporan, dan query sehingga
user dapat melacak entitas atau objek yang penting bagi pekerjaannya. Database
adalah sebuah kumpulan komponen-komponen yang meliputi:
a) Database
b) Database server
c) Komponen client software
d) Aplikasi database
2) DBMS
adalah sebuah tools
perangkat lunak yang digunakan user untuk membuat, memanipulasi, mengontrol dan
mengakses database yang mereka miliki secara cepat dan efisien. Menurut Kroenke
(2005) menjelaskan bahwa Database Management System (DBMS) terdiri atas
perangkat lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses,
keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Ada begitu banyak DBMS yang
populer digunakan di dunia saat ini mulai dari yang opensource,
gratis, sampai yang license
berbayar. Beberapa diantara DBMS yang terkenal antara lain.
a) Microsoft SQL Server
b) Oracle
c) Teradata
d) My SQL
e) Postgre SQL
Seperti database metode yang
digunakan ilmu psikologi dalam memecahkan masalah sama. Konsep database
adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi
data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa
membuat perubahan pada program yang memproses data.
Database
harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik
tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan
kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak
berwenang. Begitu pula dengan psikologi, saat klien melakukan konseling tujuan
konselor adalah membantu klien tersebut membuat perubahan dalam dirinya menjadi
lebih baik. Untuk peran DBMS dalam psikologi seperti mengambil data dan
informasi secara cepat, meningkatkan keamanan.
3) Sistem Pakar (SP) dan Artificial Intelligence (AI)
a. Sejarah dan Definisi Sistem Pakar
Menurut Kusumadewi (2003) sistem Pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI
(Artificial Intellegence) pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang
munculpertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang
dikembangkan oleh Newel dan Simon
Pertengahan tahun 1960-an, terjadi
pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang
spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh
E.Feigenbauh dari Universitas Stanford dan kemudian diikutu oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an teknologi sistem
pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai
aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital
Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem
Pakar dari tahun ketahun selalu mengalami perkembangan.
DEFINISI :
Menurut Kusrini (2006)
sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar
dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu .
Menurut Rosnelly (2012) sistem pakar adalah sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua
aspek kemampuan pengambilan keputusan seorang pakar,
Menurut Hayadi (2016)
sistem pakar adalah suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu
pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang lebih
spesifik.
Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah suatu aplikasi computer yang ditujukan untuk meniru
penalaran seorang pakar dalam pengambilan keputusan.
b. Sejarah dan Definisi Artificial Intelligence
Artificial intelligence merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai
ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Ilmu pengetahuan
komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas
dalam sistem kecerdasan komputer.
Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di
universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk
yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai
dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di
khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah
dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam
setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin
beragam pula.
Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam
pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional
dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah
didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program
kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan
trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.
DEFINISI :
Artificial Intelligence merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Ukar, 2006).
Artificial
Intelligence merupakan proses peralatan mekanik yang dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan (aktivitas) dengan menggunakan pemikiran atau
kecerdasan manusia (Rosnelly, 2012).
Artificial
Intelligence merupakan proses di
mana peralatan mekanik dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan menggunakan
pemikiran atau kecerdasan seperti manusia (Wijaya dalam Hayadi, 2016).
Berdasarkan pendapat
para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa adalah artificial intelligence
studi yang terkait dengan pemrograman komputer yaitu membuat peralatan
mekanik dapat melaksanakan aktivitas dengan adanya pemikiran atau kecerdasan.
c. Aplikasi Sistem Pakar
1) ELIZA
Eliza adalah salah sistem pakar yang dikembangkan pada
tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph
Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang
berkonsultasi dengan seorang terapis.
2) PARRY
Parry adalah sistem pakar yang dikembangkan di Stanford
University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada
tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa
teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi computer dan respon manusia.
3) NET-TALK
NETtalk program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan
pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini
dikembangkan oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di Universitas
Princeton. Dalam program ini NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya secara
keras.
Kemajuan artificial intelligence dari ini
dapat menimbulkan dampak psikologis pada manusia. Bagi kelompok yang menentang
adanya kecerdasan buatan percaya bahwa dengan adanya kecerdasan buatan, akan
terdapat beberapa dampak dalam kehidupan manusia. Mesin-mesin yang memiliki
kecerdasan buatan dapat mengurangi jutaan kesempatan kerja manusia. Selain itu
juga terdapat ketakutan bahwa sistem kecerdasan buatan ini, termasuk robot,
mengurangi kita sebagai manusia. Sistem dasar dari kecerdasan buatan ini juga
telah meningkatkan ketakutan bahwa mesin-mesin dapat menambah jumlah kerusakan.
Artificial
intelligence juga dapat digunakan
untuk mengumpulkan informasi tentang objek, kegiatan, proses, dan dapat
memproses sejumlah besar informasi dengan lebih efisien daripada yang dapat
dikerjakan manusia. Namun di sisi lain, dengan menggunakan insting, manusia
dapat melakukan hal yang sulit untuk deprogram pada komputer. Manusia dapat
mengenali hubungan antara beberapa hal, menilai kualitas dan menemukan pola
yang menjelaskan hubungan tersebut.
Referensi
:
Amsyah,
Z. (1977). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Goel,
A. (2010). Computer
fundamentals. India : Pearson.
Hall, J. A. (2004). Sistem informasi akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat
Hayadi, B. H. (2016). Sistem pakar.
Yogyakarta: Deepublish
Kadir.
A. (2004). Konsep dan tuntunan praktis basis data. Yogyakarta: Andi
offset.
Kroenke, D. M. (2005). Database processing.
Jakarta: Erlangga.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori
dan aplikasi. Yogyakarta: Andi offset.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence teknik dan
aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2008). Sistem informasi
manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba.
Mulyani, S. (2016). Metode
analisis dan perancangan sistem. Bandung: Abdi sistematika.
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar:
Konsep dan teori. Yogyakarta: Andi offset.
Sulianta, F. (2008). Komputer forensik.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Ukar, K. (2006). Pengenalan
komputer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo